Pembangunan Peradaban Manusia Secara Evolusi (2)

Kembali ke masalah kontaminasi budaya dan kemajuan peradaban manusia.

Dalam Peraturan Utama, anggota Starfleet dilarang keras bertemu secara langsung dengan bangsa/planet yang baru mereka temui apalagi diduga planet tersebut belum maju budaya dan teknologinya.

Jika mereka mau melakukan eksplorasi/penelitian langsung ke permukaan, mereka diharuskan menyesuaikan diri dengan kondisi planet setempat dengan cara menyamar menjadi penduduk setempat. Baik bentuk fisik wajah dan badan, pakaian maupun peralatan yang dibawa. Jika terpaksa membawa peralatan/perlengkapan canggih diusahakan menyembunyikan dari pandangan mata.

Mereka datang ke sebuah planet bukan untuk mengajak bangsa dari planet tersebut untuk memajukan budaya dan teknologinya secara instan. Sebenarnya mudah saja bagi mereka untuk melakukan hal tersebut tetapi dari beberapa kasus hal itu malah membuat kerusakan di planet yang mereka datangi.

Mereka datang kemudian hanya melakukan penelitian tentang tata cara, budaya dan sejarah kehidupan planet setelah itu berangkat naik kembali ke pesawat. Mereka dilarang untuk menunjukkan wajah asli dan bahkan meninggalkan peralatan canggih kepada penghuni setempat guna menghindari kontaminasi budaya tadi.

Ada sebuah episode menceritakan mereka terpaksa membawa salah seorang penghuni planet ke pesawat mereka untuk diobati karena kecelakaan. Saat diobati di atas pesawat yang canggih, si penghuni planet terbangun dan melihat kemajuan teknologi penyembuhan penyakit. Setelah dipulangkan ke planetnya, dia menceritakan ke penghuni planet lain bahwa dia bertemu dewa/tuhan yang telah menyembuhkannya dan menghindari dia dari kematian. Bersusah payah kapten Starfleet menjelaskan bahwa dia bukan dewa/tuhan tetapi manusia biasa seperti penghuni planet tersebut. 

Pada episode lain diceritakan ketika kontaminasi budaya tak terelakkan maka terjadi kerusakan di planet. Teknologi maju didapat oleh penguasa planet. Karena serakah terhadap kekuasaan maka penguasa planet menguasai planet dengan kekerasan sehingga merusak tatanan kehidupan planet.

Kesimpulan dari uraian kisah di atas adalah kemajuan peradaban manusia seharusnya berjalan sesuai kemampuan manusia itu memahami kemajuan tersebut. Kemajuan peradaban tidak bisa dipaksakan secara tiba-tiba menjadi maju terutama sekali karena diintervensi dari pihak luar.

Banyak sejarah menceritakan bagaimana kemajuan peradaban manusia berjalan puluhan bahkan ratusan tahun.

Sebagai contoh sederhana bisa diambil dari proses kemajuan teknologi komunikasi yang kita sebut sekarang dengan telepon genggam (handphone) atau telepon seluler (ponsel).

Perkembangan teknologi telepon sampai di tangan kita hari ini dengan ponsel dimulai sejak penemuan telepon kabel oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876. 

Telepon kabel adalah bentuk pertama dari teknologi telepon yang umum digunakan. Dengan sistem ini, sinyal suara dikirim melalui kabel tembaga yang terhubung langsung antara dua titik. Pada awalnya, pengguna harus meminta operator untuk menyambungkan panggilan mereka secara manual.

Kemudian berkembang menjadi telepon nirkabel yang merupakan inovasi penting dalam teknologi telepon yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi tanpa harus terhubung ke kabel fisik. Pengembangan sistem telepon nirkabel dimulai pada awal abad ke-20, dan perkembangan penting seperti teknologi radio membawa kemajuan besar dalam komunikasi nirkabel.

Selanjutnya munculnya telepon bergerak atau ponsel yang merupakan tonggak penting dalam sejarah teknologi telepon. Pada tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola melakukan panggilan pertama menggunakan telepon genggam yang sekarang dikenal sebagai ponsel. Perangkat-perangkat ini awalnya besar dan canggung, tetapi kemudian berkembang menjadi perangkat yang lebih kecil, ringan, dan canggih.

Setelah itu barulah ponsel cerdas lahir sebagai evolusi lebih lanjut dari ponsel yang menawarkan lebih dari sekadar kemampuan telepon. Ponsel dilengkapi dengan layar sentuh, koneksi internet berkecepatan tinggi, kamera, dan berbagai aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas seperti browsing web, bermain game, mengakses media sosial, dan melakukan pekerjaan produktif.

Sementara itu, perkembangan jaringan seluler, termasuk teknologi seperti 3G, 4G, dan sekarang 5G, telah memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet dan melakukan panggilan telepon di mana saja dengan jangkauan sinyal yang luas.

Perkembangan ini terus berlanjut secara evolusi, bertahap sesuai dengan kemampuan manusia memahami kemajuan itu sedikit demi sedikit. Butuh waktu 148 tahun untuk kita bisa melihat ponsel sekarang mirip seperti yang ditampilkan dalam serial Star Trek yang dibuat tahun 1966.

Begitu juga dengan peradaban manusia lainnya, bidang sosial, pendidikan, kesehatan, bahasa, antropologi, hukum, kimia, fisika, matematika, ekonomi, arsitektur, teknologi informasi, keuangan, manufaktur, transportasi, lingkungan, dll.

Walaupun butuh waktu cukup lama untuk bisa mendapatkan yang hari ini kita anggap sudah canggih, masih banyak manusia yang belum menguasai perkembangan kemajuan teknologi. Masih ada yang gagap teknologi bahkan buta teknologi.

Tidak bisa kita bayangkan jika kemajuan peradaban manusia terjadi dengan cepat. Bagi orang atau negara yang bisa menguasai cepat tentu dia bisa menguasai orang lain atau negara lain dengan mudah. Bagi orang atau negara yang lemah akan menjadi objek eksploitasi. Jika yang menguasai ini orang baik dan mau membantu orang lain untuk maju maka amanlah keadaan, tetapi jika tidak maka akan terjadi eksploitasi dari manusia terhadap manusia lain.

Maka, sudah menjadi sunatullah (hukum Allah) bahwa kemajuan peradaban manusia itu terjadi secara evolusi bukan revolusi atau dalam bahasa Allah: Kun Fayakun. Bagi Allah bisa terjadi karena Dia Maha Kuasa. Kalau manusia jelas bukan Maha Kuasa maka setiap perubahan atau kemajuan peradaban akan terjadi secara evolusi.

Inti tulisan ini, saya mengajak semua pembaca untuk bersabar dalam memajukan peradaban manusia. Walaupun kita punya ide kemajuan yang luar biasa hebat dan sangat bermanfaat untuk orang banyak, jangan terlalu dipaksakan untuk menjalankannya. Sampaikan secara bertahap sesuai kemampuan orang lain menyerapnya.

Jangan kecewa jika orang lain lain belum bisa menerima perubahan yang kita ajukan. Teruslah berinovasi untuk kemajuan peradaban. Jika hari ini belum dapat diterima/dipahami sepenuhnya, percayalah, bibit kemajuan yang ditawarkan sudah tersemai walau baru sedikit. Begitulah kemajuan peradaban manusia berproses hingga hari ini. Kita tidak tau bagaimana bentuk kemajuan peradaban manusia 50, 100, 200 tahun mendatang. Saat ini sudah terlihat benih-benihnya salah satunya kemajuan artificial intelligent (kecerdasan buatan).

Posting Komentar

0 Komentar

Instructions

Berlangganan Melalui E-mail

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan artikel terbaru saya:

Web Analytics

Lokasi Pengunjung Hari Ini